Karakteristik Rencana Keuangan yang Sukses – Perencanaan keuangan yang baik adalah faktor penting dalam kesuksesan sebuah perusahaan. Hal ini karena perusahaan membutuhkan rencana keuangan yang jelas untuk memastikan kelangsungan bisnis yang stabil dan berkembang. Rencana keuangan harus mencakup kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk mengkoordinasikan berbagai area fungsional bisnis, seperti pemasaran, keuangan, produksi, dan lain-lain.
Salah satu contoh kebijakan dan prosedur ini adalah alokasi sumber daya yang tepat di antara departemen-departemen yang berbeda. Dengan mengalokasikan sumber daya yang tepat, perusahaan dapat meminimalkan pemborosan sumber daya yang berpotensi terjadi. Selain itu, alokasi sumber daya yang tepat juga dapat meningkatkan efisiensi bisnis dan membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan lebih cepat dan efektif.
Dalam menyusun rencana modal sebuah perusahaan, ada beberapa faktor yang harus selalu dipertimbangkan. Faktor-faktor ini termasuk analisis pasar, perencanaan keuangan, penilaian risiko, dan strategi bisnis. Dalam menyusun rencana modal, perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor ini dengan cermat dan menyusun rencana yang dapat memastikan kelangsungan bisnis jangka panjang.
Mengenal 6 Karakteristik Rencana Keuangan yang Sukses
Sederhana
suatu struktur keuangan yang baik haruslah sederhana dan mudah dikelola. Ini karena struktur keuangan yang rumit dapat menyulitkan promotor dan manajemen dalam mengumpulkan modal yang diperlukan. Jika struktur keuangan rumit, hal ini akan membuat rencana keuangan menjadi rumit dan sulit dipahami oleh orang awam. Oleh karena itu, kesederhanaan menjadi prasyarat yang sangat penting dalam merancang struktur keuangan yang baik.
Dalam struktur keuangan yang sederhana, manajemen dapat dengan mudah memahami bagaimana keuangan perusahaan bekerja dan dapat mengelolanya dengan lebih efektif. Selain itu, promotor dan manajemen dapat dengan mudah menjelaskan rencana keuangan kepada investor dan orang awam dengan cara yang mudah dipahami dan dapat diterima dengan baik. Dalam kesimpulannya, kesederhanaan dalam struktur keuangan sangatlah penting dalam memudahkan manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan dan mendapatkan modal yang diperlukan.
Ekonomi
Untuk meminimalkan biaya modal, kegiatan keuangan perusahaan harus diatur dengan baik. Modal yang terkumpul tidak boleh memberikan beban yang tidak seimbang pada perusahaan. Pembayaran dividen tetap pada saham preferen, bunga pada pinjaman, dan obligasi harus disesuaikan dengan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Pembayaran bunga tetap tidak boleh mengurangi keuntungan perusahaan dan menghambat pertumbuhan yang berkelanjutan
Perencanaan masa depan
Dalam merencanakan ruang lingkup operasi suatu perusahaan, salah satu aspek penting yang harus diperhatikan adalah kebutuhan modal. Kebutuhan modal ini mencakup modal tetap dan modal kerja. Modal tetap adalah investasi jangka panjang dalam aset seperti properti, peralatan, dan mesin, sedangkan modal kerja adalah investasi jangka pendek dalam persediaan, piutang, dan kas.
Untuk memperkirakan kebutuhan modal secara akurat, perlu adanya kebijaksanaan. Artinya, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat memengaruhi kebutuhan modal, seperti proyeksi pertumbuhan bisnis, biaya produksi, dan persyaratan modal kerja.
Jika perusahaan merencanakan kebutuhan modal tanpa kebijaksanaan, maka perusahaan dapat mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan modal tetap dan modal kerja yang dibutuhkan untuk menjalankan operasinya. Hal ini dapat berdampak fatal pada perusahaan, bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
Baca Juga : Apa Pentingnya Perencanaan dalam Manajemen Waktu
Fleksibilitas
Perubahan keuangan seringkali menjadi hal yang diperlukan. Rencana keuangan harus mudah beradaptasi dengan perubahan tersebut. Fleksibilitas harus diperhatikan agar rencana keuangan dapat diadopsi dengan sedikit penundaan untuk memenuhi kondisi yang berubah di masa depan.
Kadang-kadang, keadaan finansial dapat berubah secara tiba-tiba. Sebagai hasilnya, rencana keuangan perusahaan harus dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut dengan mudah. Dalam hal ini, fleksibilitas menjadi kunci utama. Hal ini akan memungkinkan perusahaan untuk mengadopsi rencana keuangan dengan cepat dan efisien, tanpa mengalami penundaan yang berarti.
Dalam mengembangkan rencana keuangan yang fleksibel, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keuangan mereka di masa depan, seperti perubahan kondisi pasar, perubahan persyaratan regulasi, atau perubahan dalam strategi bisnis. Dengan rencana keuangan yang fleksibel, perusahaan dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan ini dan tetap bersaing di pasar yang berubah-ubah.
likuiditas
Untuk menjaga likuiditas, sebagian aset perusahaan harus disimpan dalam bentuk uang tunai yang dapat dicairkan. Uang tunai diperlukan untuk membiayai pembelian, membayar gaji, upah, dan biaya kecil lainnya. Tingkat likuiditas yang harus dipertahankan ditentukan oleh ukuran perusahaan, usianya, status kreditnya, sifat operasinya, tingkat perputaran, dan faktor-faktor lainnya.
Antisipasi kontinjensi
Perencana keuangan harus merencanakan kemungkinan-kemungkinan atau situasi darurat dalam merancang rencana keuangannya. Hal ini dapat mengarah pada penyimpanan modal yang lebih untuk memenuhi kejadian-kejadian yang tidak terduga. Lebih baik jika kemungkinan-kemungkinan ini diprediksi sebelumnya.
