Memasuki dunia properti sering kali membawa banyak pertanyaan, terutama soal memilih karier sebagai sales in-house atau agen properti. Kedua peran ini punya kelebihan dan tantangan masing-masing yang bisa jadi cocok atau tidak, tergantung pada gaya kerja dan tujuan kamu. Kalau kamu sedang mencari panduan untuk memahami perbedaan antara sales in-house dan agen properti, artikel ini bakal jadi panduan lengkap buat kamu. Yuk, kita bahas secara santai dan tuntas supaya kamu bisa memilih jalur karier yang paling pas!
Apa Itu Sales In-House?

Pertama, kita bahas dulu apa itu sales in-house. Sales in-house adalah orang yang bekerja di bawah developer properti tertentu. Contohnya, kalau kamu masuk ke marketing gallery di perumahan seperti Citra Grand atau Citraland, nah, yang standby di sana adalah sales in-house.
Kelebihan Sales In-House
- Punya gaji tetap (fix income)
Sales in-house biasanya mendapat gaji bulanan dari developer tempat mereka bekerja. Selain gaji, mereka juga bisa mendapatkan bonus dari penjualan. - Fokus menjual satu produk
Karena bekerja untuk developer, mereka hanya fokus menjual produk dari developer tersebut. Misalnya, jika bekerja di Citra Grand, maka tugasnya hanya menjual rumah atau properti di sana. - Sistem kerja terstruktur
Sebagai karyawan, sales in-house punya jadwal kerja yang jelas. Mereka biasanya standby di marketing gallery pada jam tertentu, dan kadang diminta ikut pameran atau event.
Kekurangan Sales In-House
- Pilihan produk terbatas
Karena hanya menjual produk dari satu developer, peluang menjual properti yang lain jadi lebih kecil. - Terikat aturan perusahaan
Sales in-house harus mengikuti aturan kerja dari developer, termasuk jadwal dan target yang ditentukan.
Apa Itu Agen Properti?

Sekarang, kita bahas agen properti. Agen properti adalah orang yang membantu menjual atau membeli properti untuk klien. Agen properti bisa bekerja secara independen atau bergabung dengan agensi seperti Brighton, ERA, atau Ray White.
Kelebihan Agen Properti
- Fleksibilitas kerja
Agen properti bisa mengatur waktu dan tempat kerja sendiri. Kamu bebas mau kerja dari rumah, kafe, atau di mana saja. - Pendapatan tak terbatas
Meskipun nggak ada gaji tetap, pendapatan dari komisi penjualan bisa sangat besar, tergantung dari jumlah dan nilai properti yang terjual. - Bisa menjual banyak jenis produk
Agen properti bisa menjual properti primary (baru dari developer) maupun secondary (properti yang sudah dimiliki orang lain). Jenis propertinya juga lebih beragam, mulai dari rumah, apartemen, tanah, hingga ruko. - Dukungan dari agensi
Kalau bergabung dengan agensi, kamu biasanya dapat dukungan seperti pelatihan, akses ke listing properti, hingga iklan digital.
Kekurangan Agen Properti
- Tidak ada gaji tetap
Karena hanya bergantung pada komisi, agen properti harus punya mental bisnis yang kuat. Jika tidak ada penjualan, maka tidak ada penghasilan. - Beban biaya sendiri (jika independen)
Agen properti independen harus menanggung semua biaya, seperti pemasaran, iklan, hingga administrasi.
Perbedaan Utama Sales In-House dan Agen Properti
Untuk membantu kamu lebih memahami, berikut adalah perbandingan utama antara sales in-house dan agen properti:
Aspek | Sales In-House | Agen Properti |
---|---|---|
Pendapatan | Gaji tetap + bonus | Komisi penjualan |
Fokus Produk | Satu developer | Primary & secondary (beragam jenis) |
Fleksibilitas | Terikat jam kerja | Fleksibel, bisa kerja dari mana saja |
Dukungan | Dari developer | Dari agensi (jika bergabung) |
Mana yang Cocok untuk Kamu?
Setelah tahu perbedaannya, sekarang tinggal pilih mana yang lebih cocok untuk kamu:
- Jadi Sales In-House jika:
- Kamu suka pekerjaan yang terstruktur dengan jadwal tetap.
- Kamu ingin penghasilan bulanan yang pasti.
- Kamu lebih nyaman fokus pada satu produk saja.
- Jadi Agen Properti jika:
- Kamu punya jiwa entrepreneur dan suka kebebasan.
- Kamu ingin peluang penghasilan yang besar tanpa batas.
- Kamu ingin menjual banyak jenis properti.
Tips Memilih Agensi Properti
Kalau kamu memutuskan jadi agen properti dan ingin bergabung dengan agensi, berikut beberapa tips memilih agensi yang bagus:
- Cek reputasi agensi
Pilih agensi yang sudah punya nama besar seperti ERA atau Ray White, atau agensi lokal dengan reputasi baik di kotamu. - Perhatikan dukungan yang diberikan
Agensi yang bagus biasanya menyediakan pelatihan, akses listing properti, dan dukungan pemasaran. - Pelajari sistem komisi
Pastikan sistem pembagian komisi jelas dan adil. - Cari tahu suasana kerjanya
Temui agen lain di agensi tersebut untuk tahu apakah mereka merasa nyaman bekerja di sana.
Kesimpulan
Nah, itu dia pembahasan lengkap soal sales in-house dan agen properti. Intinya, kedua profesi ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pilihlah yang paling sesuai dengan kepribadian dan tujuan kamu. Kalau ingin pendapatan tetap dan pekerjaan terstruktur, jadi sales in-house bisa jadi pilihan. Tapi, kalau kamu ingin kebebasan dan peluang penghasilan besar, jadi agen properti adalah pilihan terbaik.
Baca juga: Cara Cepat Meraih 1 Miliar Sebelum Usia 30 Tahun
FAQ (Frequently Asked Questions)
Apa itu produk primary dan secondary dalam properti?
Produk primary adalah properti baru yang dijual langsung oleh developer, seperti rumah di perumahan baru.
Produk secondary adalah properti yang sudah dimiliki orang lain dan dijual kembali, seperti rumah bekas.
Apa kelebihan agen properti independen dibandingkan bergabung dengan agensi?
Agen independen lebih bebas menentukan strategi kerja dan pemasaran. Namun, mereka harus menanggung semua biaya sendiri, berbeda dengan agen yang bergabung di agensi yang mendapatkan dukungan tambahan.
Apa risiko terbesar menjadi agen properti?
Risiko utamanya adalah tidak ada pendapatan tetap. Kalau tidak ada penjualan, maka tidak ada penghasilan. Karena itu, mental dan strategi kerja sangat penting.