Apa Itu Geospasial – Pengertian, dan Ruang Lingkup

In Edukasi PWK
Apa Itu Geospasial - Pengertian, Ruang Lingkup, dan Pentingnya untuk Pembangunan

Apa itu geospasial? Jika Anda bertanya itu, Anda tidak sendiri. Banyak orang masih bingung dengan istilah ini. Artikel ini menjelaskan dengan lugas tentang konsep, ruang lingkup, dan mengapa apa itu geospasial penting untuk perencanaan dan kebijakan publik.

Mengapa Banyak Orang Belum Paham “Apa Itu Geospasial”

Banyak yang salah kaprah saat mendengar kata geospasial.
Beberapa menyebutnya Geo-special atau bahkan geospasial fasial. Menariknya, kesalahan ini menunjukkan bahwa istilah belum melekat di publik.

Selain itu, ada lembaga resmi seperti Badan Informasi Geospasial (BIG). Namun, peran mereka belum populer di kalangan umum. Akibatnya, pemahaman publik tentang fungsi dan manfaat data geospasial masih terbatas.

Pengertian Dasar: Apa Itu “Geospasial”?

Secara etimologis, kata geospasial berasal dari dua kata:

  • Geo berarti bumi

  • Spasial berarti ruang

Jadi, secara sederhana, geospasial adalah segala hal yang berkaitan dengan ruang kebumian atau lokasi di permukaan bumi.

Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial,

“Data dan informasi geospasial adalah data dan informasi yang memiliki unsur lokasi — baik di atas, di permukaan, maupun di bawah permukaan bumi.”

Artinya, setiap data yang dapat dipetakan berdasarkan lokasi geografis termasuk dalam ranah geospasial. Unsur utamanya meliputi:

  • Lokasi (koordinat): posisi di permukaan bumi (lintang, bujur, atau sistem proyeksi peta).

  • Bentuk (geometri): titik, garis, atau area (poligon).

  • Atribut: informasi tambahan seperti nama tempat, ketinggian, jenis tanah, dan sebagainya.

Contohnya sederhana:

  • Bandung dapat digambarkan sebagai satu titik (lokasi ibu kota provinsi).

  • Batas provinsi Jawa Barat divisualisasikan dengan garis.

  • Wilayah Kabupaten Bandung direpresentasikan sebagai area poligon.

Ketiga elemen ini — lokasi, bentuk, dan atribut — adalah dasar dari seluruh sistem informasi geospasial yang digunakan dalam berbagai bidang.

Dari Data ke Ilmu: Geospasial Sebagai “The Science of Where”

Kini, geospasial telah berkembang dari sekadar data menjadi sebuah ilmu tersendiri, dikenal sebagai Geospatial Science — atau seperti yang dikatakan Jack Dangermond, pendiri Esri, sebagai “The Science of Where.”

Kenapa ini penting?
Karena semua fenomena di dunia ini terjadi di suatu lokasi.

Banjir tidak terjadi begitu saja — ia punya titik koordinat.
Gempa bumi terjadi di zona tertentu.
Pembangunan kota, pertumbuhan ekonomi, hingga penyebaran penyakit — semuanya memiliki dimensi lokasi.

Tanpa informasi “di mana” sesuatu terjadi, data menjadi tidak bermakna.
Di sinilah peran ilmu geospasial: membantu kita memahami “di mana sesuatu terjadi” dan “mengapa terjadi di situ.”

Ruang Lingkup dan Tahapan Geospasial

Untuk memahami bagaimana geospasial bekerja, kita bisa melihat alur yang diadaptasi dari konsep Jack Dangermond (Esri).
Proses geospasial terdiri dari lima tahapan utama:

1. Akuisisi Data

Tahap pertama adalah mengumpulkan data kebumian.
Metodenya bisa melalui:

  • Pengukuran langsung di lapangan (terestris)

  • Pemotretan udara menggunakan drone

  • Observasi dengan satelit penginderaan jauh

  • Sensor navigasi dan survei geomatika

Bidang yang terlibat di sini meliputi geodesi, geomatika, dan geografi.

Ibarat membangun rumah, akuisisi data adalah fondasinya. Tanpa data yang akurat, semua proses berikutnya bisa runtuh.

2. Visualisasi dan Pemetaan

Tahapan ini mengubah data menjadi representasi visual — peta, model 3D, atau tampilan digital interaktif.

Kalau dulu peta masih berupa lembaran kertas, kini peta sudah bisa divisualisasikan secara digital dan tiga dimensi. Bahkan, dengan teknologi VR (Virtual Reality) dan AR (Augmented Reality), kita bisa “masuk” ke dalam representasi digital gedung atau wilayah tertentu.

3. Analisis dan Pemodelan Spasial

Inilah bagian “otak” dari proses geospasial.
Data yang telah dikumpulkan dan dipetakan digunakan untuk melakukan analisis dan simulasi kondisi ruang.

Contohnya:

  • Analisis tata ruang kota

  • Pemodelan pertumbuhan penduduk

  • Prediksi risiko bencana alam

  • Perencanaan jalur transportasi optimal

Dengan analisis spasial, kita tidak hanya “melihat” ruang, tapi juga memahami dinamika dan memprediksi perubahan di masa depan.

4. Perencanaan dan Desain Spasial

Tahap ini mengubah hasil analisis menjadi rencana pembangunan yang konkret.
Misalnya: merancang tata ruang kota, menetapkan zona hijau, atau merencanakan pembangunan infrastruktur berdasarkan potensi wilayah.

Dengan kata lain, geospasial bukan hanya alat observasi, tetapi juga instrumen strategis untuk merancang masa depan ruang hidup manusia.

5. Pengambilan Keputusan dan Aksi

Tahap akhir adalah decision making.
Informasi geospasial digunakan untuk membantu pengambil kebijakan — baik di tingkat pemerintah, bisnis, maupun lembaga riset — membuat keputusan yang berbasis data dan lokasi.

Dari mitigasi bencana hingga kebijakan investasi wilayah, geospasial menjadi alat penting dalam strategi pembangunan berkelanjutan.

Kualitas Data: Kunci Akurasi dan Keberhasilan

Ada pepatah klasik dalam dunia data: “Garbage in, garbage out.”

Artinya, jika data yang masuk buruk – tidak akurat, tidak lengkap, atau tidak mutakhir — maka hasil analisis dan keputusan pun akan salah.
Itulah mengapa kualitas data geospasial harus dijaga melalui prinsip Total Quality Management (TQM) di setiap tahapan: dari akuisisi, pemetaan, hingga analisis.

Integrasi Data Geospasial dengan Data Lain

Geospasial tidak bisa berdiri sendiri.
Untuk menghasilkan wawasan yang utuh, data geospasial harus diintegrasikan dengan data lain seperti:

  • Data statistik dan sosial-ekonomi

  • Data kependudukan

  • Data lingkungan dan keuangan

Inilah semangat di balik program nasional Satu Data Indonesia, yang bertujuan menyatukan semua sumber data agar lebih sinkron, efisien, dan berdaya guna dalam mendukung pembangunan nasional.

Tantangan: SDM Geospasial di Indonesia Masih Terbatas

Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas — dari Sabang sampai Merauke. Namun, jumlah dan distribusi SDM geospasial masih sangat terbatas dan terkonsentrasi di kota besar.

Padahal, setiap daerah membutuhkan tenaga ahli di bidang:

  • Geodesi dan Geomatika

  • Geografi dan Perencanaan Wilayah

  • Data Science dan Big Data Analytics

Kedepannya, kita butuh lebih banyak profesional geospasial agar pembangunan berbasis data dapat merata di seluruh Indonesia.

Kesimpulan: Geospasial Adalah Bahasa Baru Pembangunan

Geospasial bukan sekadar peta digital — ia adalah cara berpikir baru tentang dunia.
Dengan memahami lokasi, hubungan antar-ruang, dan data yang menyertainya, kita bisa membangun kebijakan, bisnis, dan teknologi yang lebih cerdas, berkelanjutan, dan inklusif.

Di era digital ini, memahami geospasial bukan lagi pilihan – tapi kebutuhan.


FAQ: Pertanyaan Umum tentang Geospasial

1. Apa bedanya geospasial dengan geografi?
Geografi mempelajari fenomena bumi secara umum, sedangkan geospasial fokus pada representasi data berbasis lokasi (spasial) menggunakan teknologi digital seperti GIS (Geographic Information System).

2. Apa contoh penggunaan data geospasial di kehidupan sehari-hari?
Navigasi Google Maps, analisis bencana, perencanaan tata kota, hingga perhitungan tarif transportasi online semuanya menggunakan data geospasial.

3. Apakah saya bisa belajar geospasial tanpa latar belakang teknik?
Bisa. Banyak bidang seperti ekonomi, manajemen, dan kebijakan publik kini mulai mengintegrasikan analisis geospasial dalam pengambilan keputusan.

4. Apa peran pemerintah dalam pengembangan geospasial?
Pemerintah melalui Badan Informasi Geospasial (BIG) bertanggung jawab mengatur, mengelola, dan menyediakan data geospasial nasional yang akurat dan terpercaya.

Baca juga: Cara Membaca Peta Tata Ruang untuk Masyarakat Awam


Penutup:

Memahami geospasial berarti memahami dunia dengan cara baru – berbasis lokasi, data, dan bukti.
Jika Anda tertarik dengan topik ini, ikuti seri berikutnya di Geospasial Brief, di mana kita akan membahas lebih dalam tentang teknologi geospasial modern dan integrasi datanya.

Mari belajar bersama membangun Indonesia berbasis data dan ruang – karena setiap keputusan besar selalu dimulai dari satu titik di peta.

Order Layanan

Silahkan memesan paket jasa Desain yang sesuai dengan kebutuhan bisnis anda. Jika anda kesulitan untuk memilih paket yang sesuai, silahkan hubungi kami dan konsultasikan kebutuhan Desain anda. Kami akan segera membantu memilihkan layanan paket yang tepat untuk keperluan anda.

Bergabunglah dengan Buletin Kami!!

Suka Perencana.com? Kami senang memberi tahu Anda tentang Layanan Terbaru Kami. Berlangganan Newsletter!

You may also read!

6 Ide Usaha Sampingan untuk Introvert

6 Ide Usaha Sampingan untuk Introvert: Cuan dari Rumah Tanpa Ribet Sosialisasi

Banyak orang berpikir dunia bisnis hanya untuk mereka yang suka tampil dan berbicara di depan orang banyak.Padahal, kenyataannya berbeda.

Read More...
Starbucks diakuisisi China

Starbucks Resmi Diakuisisi China: Boyu Capital Bikin Luckin Coffee Keringat Dingin

Ketika merek Amerika legendaris seperti Starbucks diakuisisi China, dunia bisnis global langsung geger.Ini bukan sekadar transaksi bisnis biasa, melainkan

Read More...
5 Langkah Mudah Analisa Kompetitor untuk Bisnis UMKM

5 Langkah Mudah Analisa Kompetitor untuk Bisnis UMKM

Pernah merasa bisnis sudah berjalan maksimal tapi hasilnya stagnan? Anda sudah promosi, produk pun berkualitas, tapi omzet rasanya jalan

Read More...

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Mobile Sliding Menu