Psikologi Harga: Rp9.900 vs Rp10.000, Mana Lebih Ampuh?

In Bisnis
Psikologi Harga: Rp9.900 vs Rp10.000

Pernah nggak sih, kamu lagi di minimarket, lihat dua produk mirip, yang satu harganya Rp10.000 pas, satunya lagi Rp9.900? Spontan, tangan rasanya lebih enteng mengambil yang harganya Rp9.900, kan? Padahal, bedanya cuma seratus perak alias cepek. Kembaliannya pun mungkin cuma permen.

Lho, kenapa bisa begitu? Apa kita semua jadi super perhitungan cuma karena uang seratus perak?

Ternyata, ini bukan soal pelit atau hemat. Ini murni permainan psikologi yang cerdas, yang sudah dipakai puluhan tahun oleh para pebisnis, dari warung kelontong sampai raksasa e-commerce. Yuk, kita bedah kenapa angka “aneh” ini jauh lebih ampuh daripada angka bulat yang kelihatannya lebih rapi.

perbandingan dua label harga di sebuah toko atau supermarket

 

Otak Kita Itu Agak Malas: Sihir “Left-Digit Effect”

 

Jujur saja, otak kita itu pemalas. Saat memproses informasi, ia selalu mencari jalan pintas. Nah, saat melihat harga seperti Rp9.900, otak kita secara otomatis fokus pada angka paling kiri: angka 9. Angka di belakangnya seolah jadi blur atau kurang penting.

Akibatnya? Di alam bawah sadar, harga Rp9.900 terasa masuk dalam kategori “sembilan ribuan”, bukan “sepuluh ribuan”. Beda banget kesannya dengan Rp10.000 yang angka depannya langsung 10. Perbedaan kategori inilah yang membuat Rp9.900 terasa JAUH lebih murah, padahal selisihnya tipis sekali.

Coba bayangkan, ini seperti membaca buku. Kita cenderung lebih fokus pada kata pertama di setiap kalimat, kan? Begitu juga cara otak kita “membaca” harga.

sebuah label harga "Rp9.900".

 

Kisah Secangkir Kopi: Ini Bukan Cuma Soal Murah, Tapi Soal “Untung”

 

Strategi ini bukan cuma soal membuat harga kelihatan lebih murah, tapi juga menciptakan persepsi “untung” atau deal. Angka yang tidak bulat, apalagi diakhiri angka 9, memberi kesan bahwa penjual sudah memikirkan harga matang-matang sampai ke titik terendah.

Saya punya cerita nyata dari teman saya, sebut saja Budi, yang punya kedai kopi kecil di Depok. Awalnya, dia menjual Es Kopi Susu andalannya seharga Rp20.000. Penjualan stabil, tapi ya gitu-gitu aja. Iseng, saya sarankan dia ganti harga jadi Rp19.900.

Budi awalnya ketawa. “Ngaruh apa beda cepek doang?” katanya. Tapi dia tetap mencobanya. Nggak disangka, dalam sebulan, penjualan Es Kopi Susu-nya naik hampir 20%. Pembelinya bilang, “Rasanya lebih worth it aja, hehe.” Lho, padahal produknya sama persis! Cerita Budi ini bukti nyata kalau ini bukan cuma teori.

Harga seperti Rp19.900 atau Rp49.900 terasa seperti “harga promo”, bahkan tanpa harus ada tulisan diskon. Seolah-olah penjual sudah berbaik hati memotong harga dari angka bulat terdekat.

harga ganjil seperti Rp29.900

 

Angka Ganjil Terasa Lebih “Jujur”

 

Ada satu lagi efek psikologis yang menarik. Harga bulat seperti Rp50.000 atau Rp100.000 kadang bisa terasa seperti harga yang “asal tembak” atau dinaikkan sesuka hati oleh penjual.

Bandingkan dengan harga yang lebih spesifik, misalnya Rp48.700. Harga ini seolah-olah adalah hasil perhitungan yang cermat, memperhitungkan biaya produksi, margin, dan lain-lain. Kesannya? Harga tersebut lebih adil dan jujur.

Meskipun Rp9.900 tidak se-“spesifik” itu, ia tetap masuk dalam kategori angka ganjil yang menghindari kebulatan sempurna. Ini secara halus membangun kepercayaan di benak konsumen bahwa mereka mendapatkan harga yang paling pas.

 

Jadi, Harga Bulat Itu Jelek? Tunggu Dulu!

 

Setelah membaca semua ini, jangan buru-buru mengganti semua harga produkmu, ya. Harga bulat punya tempatnya sendiri. Kapan kita sebaiknya pakai harga bulat seperti Rp100.000?

Jawabannya: saat menjual produk atau jasa premium dan mewah.

Coba bayangkan sebuah tas kulit desainer dijual seharga Rp4.999.900. Aneh, kan? Harganya justru terasa “murahan” dan merusak citra mewah dari produk tersebut. Untuk barang-barang mewah, harga bulat seperti Rp5.000.000 justru mengkomunikasikan kualitas, kemapanan, dan kesederhanaan yang elegan.

Berikut contekan cepatnya:

Tipe Harga Kapan Digunakan? Persepsi yang Diciptakan Contoh Produk
Harga Ganjil (Charm Pricing) Produk sehari-hari, barang diskon, pasar yang kompetitif. Murah, promo, untung, penawaran spesial. Kopi, baju di e-commerce, makanan cepat saji.
Harga Bulat (Prestige Pricing) Produk mewah, jasa premium, barang koleksi. Kualitas tinggi, eksklusif, premium, berkelas. Jam tangan mewah, konsultasi profesional, mobil.

 

Saatnya Kamu Coba Sendiri

 

Sekarang kamu sudah tahu rahasianya. Perbedaan seratus perak itu bukan tentang matematika, tapi tentang cara kita berkomunikasi dengan otak pelanggan. Ini adalah salah satu strategi pricing paling mudah dan paling efektif yang bisa kamu terapkan, bahkan mulai besok.

Nggak perlu langsung mengubah semua harga. Coba deh, pilih satu atau dua produk andalanmu. Ganti harganya dari angka bulat ke harga ganjil yang berakhiran 9. Lihat apa yang terjadi dalam satu atau dua minggu ke depan. Catat datanya.

Siapa tahu, perubahan sekecil ini bisa jadi pemicu lonjakan penjualan yang nggak pernah kamu bayangkan. Selamat mencoba!


 

Sumber Daya Tambahan:

 

  • Untuk mendalami lebih jauh, kamu bisa mencari studi tentang “Psychological Pricing”. Salah satu riset klasik yang sering dirujuk diterbitkan di Journal of Consumer Research. [Sarankan untuk menautkan ke sumber studi yang relevan di sini].
  • Tonton video penjelasan singkat tentang Charm Pricing di YouTube untuk visualisasi yang lebih dinamis

Order Layanan

Silahkan memesan paket jasa Desain yang sesuai dengan kebutuhan bisnis anda. Jika anda kesulitan untuk memilih paket yang sesuai, silahkan hubungi kami dan konsultasikan kebutuhan Desain anda. Kami akan segera membantu memilihkan layanan paket yang tepat untuk keperluan anda.

Bergabunglah dengan Buletin Kami!!

Suka Perencana.com? Kami senang memberi tahu Anda tentang Layanan Terbaru Kami. Berlangganan Newsletter!

You may also read!

5 Langkah Mudah Analisa Kompetitor untuk Bisnis UMKM

5 Langkah Mudah Analisa Kompetitor untuk Bisnis UMKM

Pernah merasa bisnis sudah berjalan maksimal tapi hasilnya stagnan? Anda sudah promosi, produk pun berkualitas, tapi omzet rasanya jalan

Read More...
Jasa Video Animasi Custom

Jasa Video Animasi Custom Profesional Terpercaya & Bergaransi

Punya ide bisnis brilian tapi visualnya masih terlihat amatir? Apakah waktu berharga Anda habis untuk mengurus desain, mengedit video,

Read More...
Bisnis UMKM Mandek? Hindari 7 Kesalahan Fatal Ini

Bisnis UMKM Mandek? Hindari 7 Kesalahan Fatal Ini

Pernahkah Anda merasa sudah melakukan segalanya? Produk oke, kerja keras banting tulang dari pagi ketemu pagi, tapi kok bisnis

Read More...

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Mobile Sliding Menu